1. Allah Ta’ala ( الباري تعالى )
Menurut Ar Razi, Allah adalah Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam
ini. Alam diciptakan bukan dari ketiadaan tetapi dari sesuatu yang
sudah ada. Karenanya, alam semestinya tidak kekal sekalipun materi
pertama (Allah) kekal, sebab penciptaan di sini dalam arti disusun dari
bahan yang telah ada. Di sisi lain, jika Allah menciptakan alam dari
ketiadaan, tentu Allah akan menciptakan segala sesuatu dari yang tidak
ada. Namun kenyataannya, penciptaan seperti itu adalah suatu hal yang
tidak mungkin.
2. Jiwa universal ( النفس الكلية )
Pada benda-benda alam terdapat daya hidup dan gerak tetapi tanpa
bentuk. Dalam hal ini, jiwa adalah roh, zat yang halus seperti udara,
sehingga sulit untuk diketahui karena ia tanpa bentuk dan rupa.
3. Materi pertama ( الهيولى الأولى )
Adalah substansi yang kekal terdiri dari atom-atom. Setiap atom
memiliki volume. Tanpa volume pengumpulan atom-atom tidak bisa menjadi
suatu yang berbentuk. Bila dunia dihancurkan maka ia juga terpisah-pisah
dalam bentuk atom-atom.materi pertama ini sangat erat kaitannya dengan
jiwa universal (roh). Roh dikuasai naluri untuk bersatu dengan materi
pertama sehingga timbullah suatu bentuk yang dapat menerima fisik.
Karena itulah Allah menciptakan alam semesta termasuk tubuh manusia agar
bisa ditempati roh.
4. Tempat/ruang absolut ( المكان المطلق )
Adanya materi kekal maka membutuhkan ruang yang sesuai untuknya.
Ruang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pertama, ruang
partikular/relatif, ia terbatas dan terikat dengan wujud yang
menempatinya. Kedua, ruang universal/mutlak, ia tidak terikat dengan
segala sesuatu yang ada dan tidak terbatas.
5. Masa absolut ( الزمان المطلق )
Waktu adalah substansi yang mengalir dan bersifat kekal. Ar Razi
membaginya menjadi 2 bagian, yaitu pertama, waktu mutlak, ia tidak
memiliki awal dan akhir serta bersifat universal. Ia terlepas sama
sekali dari alam semesta dan gerakan falaq. Kedua, waktu relatif, ia
tidak kekal dan terbatas karena terikat dengan gerakan falaq, terbit dan
tengelamnya matahari. Ringkasnya, karena ia disifati dengan angka dan
dapat diukur.
Filsafat Kenabian
Ar Razi menolak anggapan bahwa untuk keteraturan kehidupan, manusia
memerlukan nabi. Menurutnya, para nabi tidak berhak mengklaim dirinya
sebagai orang yang memiliki keistimewaan khusus, baik pikiran maupun
rohani, karena semua orang itu adalah sama dan keadilan Tuhan serta
hikmah-Nya mengharuskan untuk tidak membedakan antara seorang dengan
lainnya. Tidaklah masuk akal bahwa Tuhan mengutus para nabi padahal
mereka tidak luput dari banyak kekeliruan. Setiap bangsa hanya percaya
kepada nabinya dan tidak mengakui nabi bangsa lain. Akibatnya terjadi
banyak peperangan keagamaan dan kebencian antara bangsa karena
kefanatikan agama bangsa yang dipeluknya.
Home »
MAnajemen pendidikan MPI S2 stainu kebumen
»
Mari bantu Indonesia.
»
Seputar TIK
» Ajaran lima Kekal dan Prinsip Filsafat Moral
Ajaran lima Kekal dan Prinsip Filsafat Moral
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya