» » » Silaturrahim dan Panjang Umur

Silaturrahim dan Panjang Umur

Hadits di atas mengatakan bahwa silaturrahim dan halal bi halal dapat memanjangkanumur. Persoalannya bukankah umur manusia sudah di tulis dan ditetapkan Allah SWT? Seperti firman Allah SWT surah Al Fathir ayat 11: dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula di kurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhul mahfudz).

Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa setiap bayi yang lahir telah ditetapkan rizki, jodoh dan matinya. Ada tiga pendapat, pertama, menolak hadits tersebut di atas sebagai hadits dhoif sehingga tidak layak pakai sebagai dalil, apalagi matan (isinya) bertentangan dengan Al Quran, maka tertolak.

Kedua, memberi makna lain, bahwa yang dimaksud memanjangkan umurnya bukan berarti penambahan dalam arti hitungan matematik umur. Sebagaimana ketika seseorang bertambah umurnya (kesempatan hidup).

Umur dikembalikan pada makna asalnya yaitu makmur yang menggambarkan kemakmuran dan kebahagiaan serta kesejahteraan rohani. Aktivitas silaturrahim mengakibatkan banyak kawan, sahabat untuk berkeluh kesah, bersuka ria, relasi bisnis, mendapat (perantara) rizki dan pertolongan jika dalam kesulitan (ora cupet pikire) sebagai gambaran kebahagiaan dan kesejahteraan.

Umur bisa juga berarti pengakuan keberadaan (eksistensi) seseorng. Orang yang telah meninggal dunia dan kita kenal, maka kita akan pernah menyebutnya. Ketika dia sebut maka dia ada, penyebutan ini menjadi wujud pengakuan keberadaan seseorang.

Pendapat ketiga, mengatakan tidak menutup kemungkinan manusia memang bisa menambah umur secara matematik. Pendapat ini salah satunya dikemukakan oleh Prof Dr Qurasih Shihab (Lentera Hati, 1995), menurut beliau kita sering keliru memahami ayat yang mengatakan: jika ajal telah datang maka usia tidak dapa ditunda dan tidak pula dipercepat (QS 7: 34). Kita memang harus yakin bahwa usia berada ditangn Tuhan, tetapi bukan berarti usaha ”memperpanjangnya” tidak akan berhasil. Kita harus yakin bahwa usaha akan berhasil jika memang direstui Allah SWT, dalam arti sesuai dengan sunnatullah. Hadits di atas sejalan dengan anjuran para dokter dan pengusaha, yaitu hindari stress dan jalin hubungan yang akrab, niscaya rizki akan datang melimpah dan hidup manjadi tenang sehingga usia dapat bertambah.


Dalam Al Quran tidak dijumpai satu kalimat pun yang dapat diterjemahkan dengan : Siapa yang diperpanjang usianya (QS 35: 37) atau : Siapa yang diperpanjang usianya (QS 35: 11). Bukankah redaksi tersebut memberi kesan bahwa manusia dapat mempunyai keterlibatan dan usaha demi panjang dan pendeknya umur? Sabda Nabi ikatkan untamu, kemudian serahkan (sisa menjaganya) kepada Allah. Mana yang benar, wallahu ’alam.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya