Berapa minggu yang lalu sekitar tanggal 25 agustus 2012. Mengahadiri acara di sebuah pegunungan kebumen bersama Tokoh Masyrakat dan masyrakat sikitar juga tamu undangan.
Tak sengaja ngobrol bersama dengan tokoh masyrakat yang kami datanggi di acara sulahturohim lebaran, besama tokoh2 masyrakat desa dan sekitar desanya, dia bilang maaf mas sncknya sederhana, bukanya tak manpu beli snek seperti acara-acara besar tapi masyrakat ini lebih asik melestarikan hasil bumi sebgai lambang kekayaan Alam, yang kaya akan anugrah untuk masyrakat, kalo ada makanan yang masih bisa di sajikan di sekitar rumah kita kenapa harus beli di luar. tradisi di acara desa ini, masih kuat dari gotong royong melestarikan alam bisa di katakan cinta tanah air dan hasil bumi, yang ada untuk di komsusi di acara-acara apa saja yang ada di desa,
yang paling asik masyarakata masih kuat terkait budaya lokal dan hanjatan apa yang harus di lakukan dan di laksanakan masih di percaya dan di uri-uri.. ya kami sebagai masyarakat kebumen betulan pernah mendampinggi cinta budaya dan cinta likungan di sekitar kita. sangat bangga masih ada wilayah yang masih mau memafaatkan hasil bumi di acara-acara desa. dan ahajatan desa.. maaf desa ini aku tak paham namanaya tapi temapat dan lokasi masih hafal jalanya menuju tempat ini.
Kalo orang para aktifis bilang NO Globalisai Yes Budaya lokal.. lah ini dia ...
